GP NasDem News, Padang-Nusantara pernah berjaya sebagai bangsa maritim. Di Sumatera pernah berjaya dengan kerajaan Samudra Pasai di Aceh dan Sriwijaya di Sumatera Selatan. Di Jawa, pernah ada imperium Majapahit. Di bagian timur Indonesia pernah berjaya Kerajaan Goa, Tidore, Sulu dan lain lain. Demikian dikatakan oleh Ketua Umum Garda Pemuda NasDem Martin Manurung usai melantik DPW Garda Pemuda NasDem Sumatera Barat.
Acara pelantikan dipusatkan di Kampung Nelayan yang berada di Pantai Patenggangan, Air Tawar, Padang, Sumatera Barat. "Lokasi di kampung nelayan ini memberikan pesan bahwa restorasi Indonesia harus dimulai dengan mengembalikan dan memulihkan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim," ujar Martin.
Lebih lanjut, Martin mengatakan bahwa budaya maritim juga telah membentuk karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terbuka dan tangguh. Kehidupan di laut senantiasa menempuh tantangan ombak, gelombang dan angin yang harus terus menerus dimenangkan.
Selain itu, ujar Martin, bangsa maritim juga relatif lebih terbuka daripada bangsa kontinental. "Sebagai pelaut, bangsa Indonesia bertemu dan menerima budaya-budaya asing, melakukan akulturasi dan membuat budayanya lebih maju. Bangsa Indonesia yang maritim terbuka pada perbedaan. Bahkan menjadikan perbedaan menjadi kekayaan untuk maju," kata Martin.
Akan tetapi, menipisnya budaya maritim saat ini membuat bangsa Indonesia yang berwilayah maritim menjadi berkarakter kontinental. Hal itu membangkitkan sentimen-sentimen sektarian sempit berdasarkan identitas-identitas lokal. "Sentimen sektarian ini lebih sering muncul pada bangsa-bangsa kontinental, bukan bangsa maritim," kata Martin.
Karena itu, diperlukan restorasi untuk mengembalikan budaya maritim untuk memulihkan karakter bangsa Indonesia yang terbuka dan tangguh. Pengembalian itu dimulai dengan membangkitkan kembali masyarakat di daerah pesisir agar mereka memiliki kesejahteraan yang lebih baik.
Pelantikan DPW Garda Pemuda NasDem Sumatera Barat di kampung nelayan di Air Tawar, Padang, tersebut berlangsung pada Jumat, 8 Maret 2013. Pada pelantikan itu dikukuhkan jajaran DPW Garda Pemuda NasDem Sumatera Barat yang diketuai oleh Al Rasyid.
Acara pelantikan dipusatkan di Kampung Nelayan yang berada di Pantai Patenggangan, Air Tawar, Padang, Sumatera Barat. "Lokasi di kampung nelayan ini memberikan pesan bahwa restorasi Indonesia harus dimulai dengan mengembalikan dan memulihkan bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim," ujar Martin.
Lebih lanjut, Martin mengatakan bahwa budaya maritim juga telah membentuk karakter bangsa Indonesia sebagai bangsa yang terbuka dan tangguh. Kehidupan di laut senantiasa menempuh tantangan ombak, gelombang dan angin yang harus terus menerus dimenangkan.
Selain itu, ujar Martin, bangsa maritim juga relatif lebih terbuka daripada bangsa kontinental. "Sebagai pelaut, bangsa Indonesia bertemu dan menerima budaya-budaya asing, melakukan akulturasi dan membuat budayanya lebih maju. Bangsa Indonesia yang maritim terbuka pada perbedaan. Bahkan menjadikan perbedaan menjadi kekayaan untuk maju," kata Martin.
Akan tetapi, menipisnya budaya maritim saat ini membuat bangsa Indonesia yang berwilayah maritim menjadi berkarakter kontinental. Hal itu membangkitkan sentimen-sentimen sektarian sempit berdasarkan identitas-identitas lokal. "Sentimen sektarian ini lebih sering muncul pada bangsa-bangsa kontinental, bukan bangsa maritim," kata Martin.
Karena itu, diperlukan restorasi untuk mengembalikan budaya maritim untuk memulihkan karakter bangsa Indonesia yang terbuka dan tangguh. Pengembalian itu dimulai dengan membangkitkan kembali masyarakat di daerah pesisir agar mereka memiliki kesejahteraan yang lebih baik.
Pelantikan DPW Garda Pemuda NasDem Sumatera Barat di kampung nelayan di Air Tawar, Padang, tersebut berlangsung pada Jumat, 8 Maret 2013. Pada pelantikan itu dikukuhkan jajaran DPW Garda Pemuda NasDem Sumatera Barat yang diketuai oleh Al Rasyid.
0 komentar:
Posting Komentar