PALU, - Ratusan orang dari Crisis Center Kekerasan Aparat Polri terhadap Perempuan dan Anak menggelar unjuk rasa memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari ini, Kamis (8/3). Mereka menghadiahi Kapolda Sulteng Brigjen Dewa Parsana dengan 500 celana dalam.
Hadiah celana dalam sebagai bentuk protes atas penanganan kasus kekerasan seksual yang dinilai tidak adil. Salah satu kasus yang sedang dihadapi adalah seorang remaja putri anak perwira polisi di Polres palu yang mengadu telah diperkosa oleh seorang Bintara pada Polres Palu.
Aksi ini digelar Crisis Center Kekerasan Aparat Polisi Terhadap Perempuan dan Anak (CC-KAPAK) Sulteng. Mereka mengecam aksi kekerasan seksual terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan aparat kepolisian.
Koordinator lapangan aksi, Nurlela Lamasitudju, mengatakan polisi kerap memperkarakan sesuatu yang sepele. Kadang korbannya anak-anak dan perempuan tua. "Anehnya hal ini tidak ditindak," kata Lela.
Massa menuntut Kapolda Dewa Parsana dan Kapolres Palu Ahmad Ramadhan dicopot dari jabatannya. Usai memberikan paket dan menyampaikan orasi, massa membubarkan diri dengan tertib.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah dan Kapolres Palu tidak hadir saat penyerahan hadiah itu. CC-KAPAK mendesak Polres Palu AKBP Ahmad Ramadhan dicopot dari jabatannya. Dia dinilai melindungi anggotanya yang melakukan tindakan asusila. ( RED , metrotvnews / CN27 / JBSM )
Hadiah celana dalam sebagai bentuk protes atas penanganan kasus kekerasan seksual yang dinilai tidak adil. Salah satu kasus yang sedang dihadapi adalah seorang remaja putri anak perwira polisi di Polres palu yang mengadu telah diperkosa oleh seorang Bintara pada Polres Palu.
Aksi ini digelar Crisis Center Kekerasan Aparat Polisi Terhadap Perempuan dan Anak (CC-KAPAK) Sulteng. Mereka mengecam aksi kekerasan seksual terhadap anak dan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan aparat kepolisian.
Koordinator lapangan aksi, Nurlela Lamasitudju, mengatakan polisi kerap memperkarakan sesuatu yang sepele. Kadang korbannya anak-anak dan perempuan tua. "Anehnya hal ini tidak ditindak," kata Lela.
Massa menuntut Kapolda Dewa Parsana dan Kapolres Palu Ahmad Ramadhan dicopot dari jabatannya. Usai memberikan paket dan menyampaikan orasi, massa membubarkan diri dengan tertib.
Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah dan Kapolres Palu tidak hadir saat penyerahan hadiah itu. CC-KAPAK mendesak Polres Palu AKBP Ahmad Ramadhan dicopot dari jabatannya. Dia dinilai melindungi anggotanya yang melakukan tindakan asusila. ( RED , metrotvnews / CN27 / JBSM )
0 komentar:
Posting Komentar