JAKARTA-Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan anggota Majelis Tinggi Amir Syamsuddin paling tahu mengenai keterlibatan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas di kasus Hambalang.
Penyebutan nama Ibas pertama kali diketahui saat Anas mengantar Nazaruddin ke kediaman SBY di Cikeas sebelum pergi ke Singapura. Kala itu SBY disebut-sebut marah karena mengetahui Ibas menerima aliran uang proyek Hambalang.
“Kalau itu tanya pak Amir Syamsuddin, pak Amir pernah pertama kali meminta keterangan atau informasi dari Nazaruddin tentang aliran-aliran uang salah satunya ya, dan memang jawaban Nazaruddin mengejutkan, dia menyebut beberapa orang yang menerima uang itu,” kata Anas saat wawancara eksklusif yang ditayangkan RCTI, Rabu(27/2/2013) dini hari.
Saat didesak oleh sang pembawa acara Ariyo Ardi mengenai tudingan yang menyebut nama Ibas terlibat di kasus Hambalang, Anas enggan menjelaskan lebih jauh dan beralasan dirinya tidak mau mencelakakan orang lain. Anas menyerahkan hal tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK).
“Biarlah nanti proses hukum berjalan KPK bekerja maksimal sekali lagi saya tidak dalam posisi mendoakan mendorong-dorong orang untuk celaka,” ujar Anas.(Berita Kaget)
Penyebutan nama Ibas pertama kali diketahui saat Anas mengantar Nazaruddin ke kediaman SBY di Cikeas sebelum pergi ke Singapura. Kala itu SBY disebut-sebut marah karena mengetahui Ibas menerima aliran uang proyek Hambalang.
“Kalau itu tanya pak Amir Syamsuddin, pak Amir pernah pertama kali meminta keterangan atau informasi dari Nazaruddin tentang aliran-aliran uang salah satunya ya, dan memang jawaban Nazaruddin mengejutkan, dia menyebut beberapa orang yang menerima uang itu,” kata Anas saat wawancara eksklusif yang ditayangkan RCTI, Rabu(27/2/2013) dini hari.
Saat didesak oleh sang pembawa acara Ariyo Ardi mengenai tudingan yang menyebut nama Ibas terlibat di kasus Hambalang, Anas enggan menjelaskan lebih jauh dan beralasan dirinya tidak mau mencelakakan orang lain. Anas menyerahkan hal tersebut kepada Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK).
“Biarlah nanti proses hukum berjalan KPK bekerja maksimal sekali lagi saya tidak dalam posisi mendoakan mendorong-dorong orang untuk celaka,” ujar Anas.(Berita Kaget)
0 komentar:
Posting Komentar