JAKARTA - Tar..tar..tar.., tiga kali peluru plastik diluncurkan dari senapan intai mengenai musuh yang sedang bersembunyi dibalik tembok bata yang dipenuhi lumut hijau.
Anehnya, yang terkena tembak bukanya terkapar bersimbah darah, namun malah tertawa meringis kesakitan dan beranjak dari persembunyiannya.
Ya. Aksi para serdadu ini memang hanya mainan saja, tidak ada darah dan tidak ada nyawa melayang. Perang-perangan ini pun hanya menggunakan senapan plastik namun bentuknya mirip persis dengan senjata sebenarnya karena dibuat sama persis, satu banding satu. Airsoft gun, demikian mereka menyebutnya.
Beda dengan main tembak-tembakan yang biasa, airsoft gun punya skenario dan pakai senjata api tiruan yang berat dan ukurannya sama persis dengan aslinya. Mainnya bisa didalam ruangan, bisa juga diluar ruangan.
Airsoft gun pertama kali dikenal di Jepang, sekitar tahun 70-an. Merembet ke Indonesia sekitar tahun 2000-an dengan munculnya sejumlah klub penggemar airsoft gun.
Di Jakarta, sebagian besar penggemar airsoft gun, pekerja kantoran atau para profesional. Karena itu, mereka biasanya main airsoft gun selepas pulang kerja, atau ketika weekend.
Neddy, salah satu penggemar airsoft gun yang ikut dalam club Nocom sejak tahun 2008, mengatakan permainan perang-perangan tersebut merupakan penyaluran hobi dirinya dan teman-teman sesama anggota airsoft gun terhadap atribut militer.
Untuk memainkannya, berbagai aturan harus diterapkan setiap anggota. "Meskipun ini hanya permainan, tetap ada aturannya. Tidak asal tembak. Kalau jumlah peserta terserah asal imbang kawan dan lawan," ujarnya.
Menurut Neddy, dalam permainan hobi ini dibutuhkan strategi layaknya perang sungguhan, dengan jenis senjata yang digunakan disesuaikan medan yang akan dihadapi.
"Selain strategi, untuk perang dalam kota berbeda dengan perang di hutan. Begitu pula dengan senjata yang digunakan," lanjutnya.
PACU ADRENALIN
Pernyataan Neddy, diiyakan oleh Irwan yang tergabung dalam club Inforce, “Selain membutuhkan strategi yang jitu dalam bermain, airsoft gun ini juga bisa memacu adrenaline para pemainnya. Yah, hitung-hitung olahraga lah meskipun bukan atlet,” ucapnya tersenyum
Untuk para pemula, Irwan menyarankan, selain memiliki senjata airsoft, aksesoris yang wajib dimiliki adalah safety goggle atau pelindung mata, “ Fungsinya untuk melindungi mata biar nggak kena peluru, tapi sih biasanya sasaran kita bukan di muka,” terang Irwan.
Bagi yang ingin bermain airsoft gun, peralatannya di toko Pentagon yang berada di mall LTC, Jakarta Barat.
Di toko ini, semua perlengkapan aksesoris untuk bermain airsoft gun juga tersedia, mulai dari airsoft gun dengan berbagai tipe, goggle, holster, topi, kneepad, seragam tentara atau yg disebut BDU, pelindung siku hingga vest.
“Petagon menyediakan semua perlengkapan untuk para pemain airsoft gun. Bahkan kita juga menerima service untuk airsoft gun,” terang Ace, salah seorang karyawan Oktagon.
Menurutnya, airsoft gun yang sering digunakan di Indonesia ada dua tipe yaitu AJM (All Japan Made) dan ACM (All China Made).
“Untuk yang buatan Jepang biasanya buatannya sudah bagus serta pilihannya banyak. Hampir semua tipe senjata aslinya ada replikanya . Selain itu, buatan Jepang untuk diupgrade sangat mudah dan spare partnya juga mudah didapat, tetapi harganya sangat mahal. Sedangkan buatan Cina cenderung lebih murah tetapi sayangnya spare partnya sulit didapat, “ jelas Ace
Menyangkut harga, peminat Airsoft gun mesti merogoh kocek minimal 2 juta rupiah untuk handgun atau pistol, dan sekitar 8 jutaan untuk senjata laras panjang. [jakartapost-herlin/n]
Anehnya, yang terkena tembak bukanya terkapar bersimbah darah, namun malah tertawa meringis kesakitan dan beranjak dari persembunyiannya.
Ya. Aksi para serdadu ini memang hanya mainan saja, tidak ada darah dan tidak ada nyawa melayang. Perang-perangan ini pun hanya menggunakan senapan plastik namun bentuknya mirip persis dengan senjata sebenarnya karena dibuat sama persis, satu banding satu. Airsoft gun, demikian mereka menyebutnya.
Beda dengan main tembak-tembakan yang biasa, airsoft gun punya skenario dan pakai senjata api tiruan yang berat dan ukurannya sama persis dengan aslinya. Mainnya bisa didalam ruangan, bisa juga diluar ruangan.
Airsoft gun pertama kali dikenal di Jepang, sekitar tahun 70-an. Merembet ke Indonesia sekitar tahun 2000-an dengan munculnya sejumlah klub penggemar airsoft gun.
Di Jakarta, sebagian besar penggemar airsoft gun, pekerja kantoran atau para profesional. Karena itu, mereka biasanya main airsoft gun selepas pulang kerja, atau ketika weekend.
Neddy, salah satu penggemar airsoft gun yang ikut dalam club Nocom sejak tahun 2008, mengatakan permainan perang-perangan tersebut merupakan penyaluran hobi dirinya dan teman-teman sesama anggota airsoft gun terhadap atribut militer.
Untuk memainkannya, berbagai aturan harus diterapkan setiap anggota. "Meskipun ini hanya permainan, tetap ada aturannya. Tidak asal tembak. Kalau jumlah peserta terserah asal imbang kawan dan lawan," ujarnya.
Menurut Neddy, dalam permainan hobi ini dibutuhkan strategi layaknya perang sungguhan, dengan jenis senjata yang digunakan disesuaikan medan yang akan dihadapi.
"Selain strategi, untuk perang dalam kota berbeda dengan perang di hutan. Begitu pula dengan senjata yang digunakan," lanjutnya.
PACU ADRENALIN
Pernyataan Neddy, diiyakan oleh Irwan yang tergabung dalam club Inforce, “Selain membutuhkan strategi yang jitu dalam bermain, airsoft gun ini juga bisa memacu adrenaline para pemainnya. Yah, hitung-hitung olahraga lah meskipun bukan atlet,” ucapnya tersenyum
Untuk para pemula, Irwan menyarankan, selain memiliki senjata airsoft, aksesoris yang wajib dimiliki adalah safety goggle atau pelindung mata, “ Fungsinya untuk melindungi mata biar nggak kena peluru, tapi sih biasanya sasaran kita bukan di muka,” terang Irwan.
Bagi yang ingin bermain airsoft gun, peralatannya di toko Pentagon yang berada di mall LTC, Jakarta Barat.
Di toko ini, semua perlengkapan aksesoris untuk bermain airsoft gun juga tersedia, mulai dari airsoft gun dengan berbagai tipe, goggle, holster, topi, kneepad, seragam tentara atau yg disebut BDU, pelindung siku hingga vest.
“Petagon menyediakan semua perlengkapan untuk para pemain airsoft gun. Bahkan kita juga menerima service untuk airsoft gun,” terang Ace, salah seorang karyawan Oktagon.
Menurutnya, airsoft gun yang sering digunakan di Indonesia ada dua tipe yaitu AJM (All Japan Made) dan ACM (All China Made).
“Untuk yang buatan Jepang biasanya buatannya sudah bagus serta pilihannya banyak. Hampir semua tipe senjata aslinya ada replikanya . Selain itu, buatan Jepang untuk diupgrade sangat mudah dan spare partnya juga mudah didapat, tetapi harganya sangat mahal. Sedangkan buatan Cina cenderung lebih murah tetapi sayangnya spare partnya sulit didapat, “ jelas Ace
Menyangkut harga, peminat Airsoft gun mesti merogoh kocek minimal 2 juta rupiah untuk handgun atau pistol, dan sekitar 8 jutaan untuk senjata laras panjang. [jakartapost-herlin/n]
0 komentar:
Posting Komentar